PT. PLN (Persero) |
TASIKMALAYA, (PRLM).- PLN masih menemukan pemasangan listrik ilegal yang dilakukan oleh warga di pedesaan. Hal itu terjadi karena lama tidak terlayani oleh PLN, sehingga mereka nyantol sendiri. Demikian diakui Manajer PT PLN Area Tasikmalaya, Didik Rusbandi, usai serah terima jabatan di halaman kantor PLN Jalan Mayor utarya Kota Tasikmalaya, Senin (27/2).
Seperti diakui, mantan Manajer PT PLN Area Tasikmalaya, Nuryasmin, gangguan layang-layang masih mendominasi kerusakan jaringan listrik. "Namun demikian, kami berupaya keras untuk mengantisipasinya, sehingga penurunan gangguan mencapai 70 persen. Budaya masyarakat yang bermain layang-layang dengan kawat, sudah diantisipasi dengan memasang perisai di atas jariagan listrik. Selanjutnya memperluas jaringan kabel bawah tanah," jelas Nuryasmin sambil menambahkan bahwa pemasangan perisai sudah diterapkan di jaringan listrik di daerah Situ Gede.
Menurut Kepala Humas PLN Area Tasikmalaya, Edi Supriadi, PLN Area Tasikmalaya terpaksa memasang sekitar 50 pipa pralon sepanjang enam kilometer guna mengamankan jaringan listrik pada musim kemarau sekarang, karena aliran listrik banyak putus terkena benang layang-layang. Akibat banyaknya yang bermain layang-layang, pihaknya sudah beberapa kali memperbaiki jaringan listrik yang putus, bahkan sampai mengalami kerugian ratusan juta rupiah. "PLN Area Tasikmalaya sudah mengganti kabel listrik sebanyak enam kali dalam sebulan ini," katanya.
Beberapa daerah yang sempat mengalami gangguan listrik di antaranya di Kelurahan Tuguraja, Indihiang, perumamahan-perumahan, Kec. Rajapolah, dan di Kec. Cilembang. Menurut Yaya, dalam pembersihan jaringan listrik tersebut, petugas PLN masih sering menemukan putusnya jaringan listrik itu akibat tali layang-layang yang menggunakan kawat, bahkan benang benang tajam olahan (gelasan). Selanjutnya PLN mengamankan barang bukti berupa layangan, benang hingga kawat yang menempal pada jaringan listrik tersebut. “Akibat jaringan listrik terputus, kerugian yang diderita bukan dari PLN saja, melainkan pihak konsumen juga mengalami kerugikan, akibat jaringan padam,” katanya.
Menurut Edi Supriadi, untuk menanggulangi dan guna meminimalisir gangguan listrik, PLN sudah membungkus jaringan listrik dengan menggunakan 50 paralon sepanjang enam kilometer, di jalan sepanjang Tuguraja hingga Rajapolah, karena jaringan listrik tersebut rentan terkena benang kawat. (A-14/A-147)***
0 komentar:
Posting Komentar