www.jpnn.com-JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatat kinerja mengesankan di 2011. Sepanjang tahun lalu, BUMN dengan aset terbesar di Indonesia ini berhasil membukukan laba signifikan.
Manajer Senior Komunikasi Korporat PT PLN Bambang Dwiyanto mengatakan, PLN berhasil mencetak laba tertinggi hingga Rp 10,7 triliun. "Artinya, naik 6 persen dibandingkan laba bersih tahun 2010," ujarnya kemarin (8/2).
Menurut Bambang, dari sisi pendapatan usaha yang terdiri dari penjualan tenaga listrik, subsidi listrik pemerintah, penyambungan pelanggan, dan pendapatan lain-lain, PLN berhasil membukukan angka Rp 213 triliun. "Ini naik 31 persen dari pendapatan usaha tahun 2010 yang sebesar Rp 162 triliun," katanya.
Rapor biru kinerja PLN tidak hanya ditunjukkan pada sisi keuangan. Dari sisi pelayanan, kondisi kelistrikan di Indonesia sepanjang tahun 2011 menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan tahun 2010. Hal ini terlihat dari perbaikan angka-angka indikator kinerja perusahaan.
Data unaudited menunjukkan, angka mutu dan keandalan pasokan listrik membaik di tahun 2011. Lama padam per pelanggan pada tahun 2011 adalah 282,1 menit. Hal ini turun drastis dibanding lama padam per pelanggan tahun 2010 yang mencapai 418 menit/pelanggan. Sedangkan frekwensi padam per pelanggan 2011 adalah 4,91 kali atau lebih baik dari tahun 2010 yang sebesar 6,82 kali. "Intinya, biarpet listrik berhasil diturunkan," jelasnya.
Dari sisi pelanggan, lanjut dia, sepanjang tahun 2011 jumlah pelanggan PLN bertambah sebesar 3.439.700 pelanggan atau lebih tinggi dibanding tambahan pelanggan di tahun 2010 yang sebesar 2.317.702 pelanggan.
Sehingga, jumlah pelanggan pada akhir 2011 sebanyak 45.894.144 pelanggan atau naik sebesar 8 persen dibanding tahun 2010 sebanyak 42.435.387 pelanggan. Dengan jumlah pelanggan sebesar itu PLN telah berhasil menjual tenaga listrik sebesar 158 TWh pada tahun 2011 meningkat 7,5 persen dibanding tahun 2010 sebesar 147 TWh.
Dengan tambahan pelanggan tersebut angka rasio elektrifikasi di tahun 2011 mencapai 72,03 persen "atau naik hampir 6 persen sepanjang tahun lalu. Di tahun 2010 angka rasio elektrifikasi sebesar 66,52 persen.
"Selama tahun 2011 PLN memang telah berani membuka lebar-lebar keran permintaan sambungan listrik. Hal ini tidak lepas dari bertambahnya kapasitas terpasang PLN setelah beberapa pembangkit listrik Proyek 10.000 mega watt (MW) Tahap 1 mulai beroperasi," terangnya.
Sepanjang tahun lalu, terdapat penambahan kapasitas terpasang pembangkit listrik sebesar 2.875 MW yang berasal dari PLTU Indramayu Jawa Barat 3 x 330 MW, PLTU Suralaya Baru Banten 1 x 625 MW, PLTU Lontar Banten Unit 1 dan Unit 2 sebesar 2 x 315 MW dan PLTU Rembang-Jateng 2 x 315 MW. Dengan demikian, sampai akhir tahun lalu total kapasitas terpasang pembangkit listrik sebesar 28.643 MW. (owi)
0 komentar:
Posting Komentar