RADAR BANDARLAMPUNG – Perusahaan Listrik Negara (PLN) tak pandang bulu dalam
urusan pelanggaran listrik. Tim Operasi Penertiban Arus Listrik (OPAL)
PLN Rayon Telukbetung akan memutus listrik yang dinilai melanggar.
Bukti teranyar, tim OPAL memutus aliran listrik di rumah Syamsul
Arifin di Jl. Patimura 24, Kecamatan Telukbetung Utara, Bandarlampung.
Diduga, pria yang menjabat ketua DPD Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) Lampung ini telah melakukan pelanggaran
dengan mengaliri listrik secara langsung.
Aksi pemutusan
listrik itu berlangsung kemarin (31/5) sekitar pukul 13.00 WIB.
Supervisor Teknik PLN Rayon Telukbetung Darmawan mengatakan, pemutusan
aliran listrik di kediaman Syamsul berawal dari informasi yang masuk ke
PLN. Berdasarkan informasi itu, PLN menurunkan tim OPAL untuk
menindaklanjutinya.
Nah, waktu diperiksa, ada dua pelanggaran
yang ditemukan. ’’Pertama, menaikkan besaran daya yang tidak sesuai
dengan kontrak yang ada. Di mana seharusnya 5-20 ampere atau maksimal
4.400 watt, diubah menjadi 20-60 ampere atau 7.700 watt,” ungkap
Darmawan.
Lalu, pelanggaran kedua, meteran listrik yang digunakan di rumah Syamsul bukan standar meteran yang berasal dari PLN.
’’Kami punya meteran yang standar. Ternyata meterannya sudah diganti
dengan meteran yang bukan standar PLN. Saya tidak tahu dari mana dia
mendapatkan meteran itu. Yang pasti, itu bukan meteran dari PLN pada
umumnya,” jelas dia.
Tim sedikitnya menemukan dua meteran
terpasang di rumah Syamsul. Satu ada di depan rumah, sementara yang lain
di belakang rumah. Untuk meteran yang ada di belakang, ditemukan adanya
penyambungan arus listrik langsung dari tiang listrik. ’’Ini berarti
rumah itu menggunakan listrik tanpa kontrak dengan PLN, makanya kami
memutus sambungan aliran listriknya,” tegas Darmawan.
Penertiban listrik di rumah Syamsul itu, menurut dia, merupakan bagian
dari penertiban rutin PLN Telukbetung. Penertiban oleh tim OPAL, kata
dia, sudah digelar sejak Maret lalu. Langkah pemutusan listrik ini untuk
memberi pengertian kepada masyarakat.
’’Mudah-mudahan warga dapat mengerti kenapa listriknya diputus,” tuturnya.
Syamsul sendiri enggan berkomentar banyak terkait pemutusan listriknya
oleh tim OPAL PLN Telukbetung. Dia bergeming saat wartawan mencoba
mengonfirmasinya. ’’Biar-biarin aja. Kamu orang aja yang kurang
kerjaan,” tukas dia kepada wartawan saat hendak menumpangi Nissan Sport B
2 ZEA. (yud/c1/wdi)
0 komentar:
Posting Komentar