Headline Indonesia

Loading...

Kamis, 07 Juni 2012

Hasil Tim OPAL PT PLN Rayon Teluk Betung

RADAR BANDARLAMPUNG – Perusahaan Listrik Negara (PLN) tak pandang bulu dalam urusan pelanggaran listrik. Tim Operasi Penertiban Arus Listrik (OPAL) PLN Rayon Telukbetung akan memutus listrik yang dinilai melanggar.
    Bukti teranyar, tim OPAL memutus aliran listrik di rumah Syamsul Arifin di Jl. Patimura 24, Kecamatan Telukbetung Utara, Bandarlampung. Diduga, pria yang menjabat ketua DPD Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) Lampung ini telah melakukan pelanggaran dengan mengaliri listrik secara langsung.
    Aksi pemutusan listrik itu berlangsung kemarin (31/5) sekitar pukul 13.00 WIB. Supervisor Teknik PLN Rayon Telukbetung Darmawan mengatakan, pemutusan aliran listrik di kediaman Syamsul berawal dari informasi yang masuk ke PLN. Berdasarkan informasi itu, PLN menurunkan tim OPAL untuk menindaklanjutinya.
    Nah, waktu diperiksa, ada dua pelanggaran yang ditemukan. ’’Pertama, menaikkan besaran daya yang tidak sesuai dengan kontrak yang ada. Di mana seharusnya 5-20 ampere atau maksimal 4.400 watt, diubah menjadi 20-60 ampere atau 7.700 watt,” ungkap Darmawan.
    Lalu, pelanggaran kedua, meteran listrik yang digunakan di rumah Syamsul bukan standar meteran yang berasal dari PLN.
    ’’Kami punya meteran yang standar. Ternyata meterannya sudah diganti dengan meteran yang bukan standar PLN. Saya tidak tahu dari mana dia mendapatkan meteran itu. Yang pasti, itu bukan meteran dari PLN pada umumnya,” jelas dia.
    Tim sedikitnya menemukan dua meteran terpasang di rumah Syamsul. Satu ada di depan rumah, sementara yang lain di belakang rumah. Untuk meteran yang ada di belakang, ditemukan adanya penyambungan arus listrik langsung dari tiang listrik. ’’Ini berarti rumah itu menggunakan listrik tanpa kontrak dengan PLN, makanya kami memutus sambungan aliran listriknya,” tegas Darmawan.
    Penertiban listrik di rumah Syamsul itu, menurut dia, merupakan bagian dari penertiban rutin PLN Telukbetung. Penertiban oleh tim OPAL, kata dia, sudah digelar sejak Maret lalu. Langkah pemutusan listrik ini untuk memberi pengertian kepada masyarakat.
    ’’Mudah-mudahan warga dapat mengerti kenapa listriknya diputus,” tuturnya.
    Syamsul sendiri enggan berkomentar banyak terkait pemutusan listriknya oleh tim OPAL PLN Telukbetung. Dia bergeming saat wartawan mencoba mengonfirmasinya. ’’Biar-biarin aja. Kamu orang aja yang kurang kerjaan,” tukas dia kepada wartawan saat hendak menumpangi Nissan Sport B 2 ZEA. (yud/c1/wdi)

0 komentar:

Posting Komentar